Kamis, 15
Januari 2015 | 09:55 WIB
kompas.com/ syahrul munir
Aktivis
lingkungan dari Organisasi Pelestari Sungai (Opsi) melihat pencemaran Sungai
Klampok dibelakang pabrik PT Sidomuncul, Diwak, Pringapus, Rabu (22/10/2014)
siang.
UNGARAN,
KOMPAS.com - Sungai
Klampok tercemar limbah pabrik, satu di antaranya diduga berasal dari pabrik
jamu PT Sido Muncul. Komisi C DPRD Kabupaten Semarang pun akhirnya turun ke
lokasi untuk melakukan peninjauan. Hal ini dilakukan setelah sejumlah LSM pegiat
lingkungan mendesak wakil rakyat untuk bereaksi. Hasilnya dari peninjauan, pada
Selasa lalu itu, adalah ditemukannya beberapa kejanggalan pada instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) di PT Sido Muncul.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Ngesti Nugroho, mengatakan, awalnya tim mendapati limbah yang dibuang ke Sungai Klampok secara visual berwarna hitam dan berbau.
Sampai di situ, temuan seolah membenarkan apa yang selama ini dikeluhkan masyarakat dan dilaporkan Organisasi Pelestari Sungai Indonesia (OPSI). "Ada saluran yang tertutup yang bermuara ke sungai. Indikasinya seperti air buangan limbah yang tidak melalui pengolahan. Hal itu disaksikan oleh anggota dewan (DPRD), Opsi, BLH dan manajemen Sidomuncul yang diwakili Pak Hadi," ujar Ngesti Nugroho, Kamis (15/1/2015).
Saat ditanyakan kepada manajemen, jawaban yang diberikan sangat tidak masuk akal. Saat itu manajemen menjawab, bahwa air tersebut merupakan air dari toilet. Namun saat tim melakukan pengecean ke kamar mandi, pernyataan manajemen lngsung terbantahkan. Sebab, air kamar mandi dengan air yang keluar dari saluran ke sungai berbeda.
"Manajemen berkelit lagi, bahwa air itu air hujan. Padahal jelas-jelas saat itu tidak hujan," unngkap Nugroho.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Ngesti Nugroho, mengatakan, awalnya tim mendapati limbah yang dibuang ke Sungai Klampok secara visual berwarna hitam dan berbau.
Sampai di situ, temuan seolah membenarkan apa yang selama ini dikeluhkan masyarakat dan dilaporkan Organisasi Pelestari Sungai Indonesia (OPSI). "Ada saluran yang tertutup yang bermuara ke sungai. Indikasinya seperti air buangan limbah yang tidak melalui pengolahan. Hal itu disaksikan oleh anggota dewan (DPRD), Opsi, BLH dan manajemen Sidomuncul yang diwakili Pak Hadi," ujar Ngesti Nugroho, Kamis (15/1/2015).
Saat ditanyakan kepada manajemen, jawaban yang diberikan sangat tidak masuk akal. Saat itu manajemen menjawab, bahwa air tersebut merupakan air dari toilet. Namun saat tim melakukan pengecean ke kamar mandi, pernyataan manajemen lngsung terbantahkan. Sebab, air kamar mandi dengan air yang keluar dari saluran ke sungai berbeda.
"Manajemen berkelit lagi, bahwa air itu air hujan. Padahal jelas-jelas saat itu tidak hujan," unngkap Nugroho.
Belum
selesai keheranan tim dengan jawaban manajemen PT Sido Muncul, tim menemukan
sebuah truk tanki berwarna hijau yang katanya berisi air bersih. Namun saat
Opsi mengambil sampel isi tangki tersebut, ternyata berisi air berwarna hitam.
"Mereka berkelit bahwa air itu untuk mengangkut limbah dari lokasi lain. Tapi logikanya jika itu limbah semestinya ada saluran tertutup yang menuju ke Ipal," ungkap dia.
Atas serangkaian kejanggalan itu, komisi C berencana memanggil pihak manajemen PT Sido Muncul untuk menjelaskan skema pengolahan limbah yang selama ini dilakukan. Namun kapan waktunya, Ngesti belum bisa memberikan keterangan.
Selain itu komisi C juga merekomendasikan BLH untuk melakukan uji laboratorium terhadap sampel limbah PT Sido Muncul dengan menggandeng lembaga yang terpercaya.
Sebelumnya, Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat melontarkan protes atas upaya DPRD Kabupaten Semarang yang akan memanggil manajemen perusahannya terkait limbah yang diduga mencemari Sungai Klampok.
Dia merasa, sejauh ini hanya perusahannya yang selalu dibidik terkait persoalan limbah ini. Dia menuntut pemerintah setempat untuk melakukan sidak juga ke perusahaan lainnya
"Mereka berkelit bahwa air itu untuk mengangkut limbah dari lokasi lain. Tapi logikanya jika itu limbah semestinya ada saluran tertutup yang menuju ke Ipal," ungkap dia.
Atas serangkaian kejanggalan itu, komisi C berencana memanggil pihak manajemen PT Sido Muncul untuk menjelaskan skema pengolahan limbah yang selama ini dilakukan. Namun kapan waktunya, Ngesti belum bisa memberikan keterangan.
Selain itu komisi C juga merekomendasikan BLH untuk melakukan uji laboratorium terhadap sampel limbah PT Sido Muncul dengan menggandeng lembaga yang terpercaya.
Sebelumnya, Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat melontarkan protes atas upaya DPRD Kabupaten Semarang yang akan memanggil manajemen perusahannya terkait limbah yang diduga mencemari Sungai Klampok.
Dia merasa, sejauh ini hanya perusahannya yang selalu dibidik terkait persoalan limbah ini. Dia menuntut pemerintah setempat untuk melakukan sidak juga ke perusahaan lainnya
Penulis
|
:
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir
|
Editor
|
: Glori K.
Wadrianto
|
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2015/01/15/09551471/Ini.Kejanggalan.di.PT.Sido.Muncul.Soal.Limbah.di.Sungai.Klampok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar