Sikap
etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari
sudut pandangnya sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain.
Apabila
tidak dikelola dengan baik, perbedaan budaya dan adat istiadat antarkelompok
masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik antar suku akibat adanya sikap
etnosentrisme. Sikap tersebut timbul karena adanya anggapan suatu kelompok
masyarakat bahwa mereka memiliki pandangan hidup dan sistem nilai yang berbeda
dengan kelompok masyarakat lainnya.
Sedangkan
Konflik berasal dari bahasa Latin yaitu ‘com’ artinya
bersama-sama, dan ‘fligere’ yang artinya menyerang. Dengan kata lain
diartikan sebagai “bersama-sama (saling) menyerang”. Konflik pada kenyataannya
merupakan suatu hal yang terjadi apabila ada dua atau lebih kepentingan yang
saling berbenturan dalam pencapaian tujuan masing-masing. Keadaan perbenturan
ini dapat dinyatakan secara terbuka (eksplisit) maupun secara terselubung
(implisit). Olsen (1978, dalam Sunarwinadi, 1999) menyatakan bahwa konflik
terjadi dari sumber experssive atau instrumental. Expressiveconflicts berasal dari keinginan
untuk melepaskan ketegangan, biasanya berasal dari perasaan bermusuhan. Instrumental conflicts sebaliknya,
berasal dari tujuan atau praktek yang berbeda.
Indonesia
merupakan negara paling rawan terjadi konflik antar suku karena indonesia
terdiri dari banyak pulau dan setiap pulau memiliki tradisi atau adat dari suku
yang berbeda beda. Negara ini tumbuh dengan segala perbedaan yang ada. Oleh
karena hal ini, Indonesia mempunyai semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang
mempunyai arti “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Adanya semboyan ini
diharapkan banyaknya keberagaman diantara masyarakat tetap terjaga dengan
keadaan yang harmonis,saling menghargai akan perbedaan yang ada untuk saling
hidup berdampingan secara damai.
Selain
“Bhineka Tunggal Ika” Pancasila juga merupakan sebuah ideologi bangsa yang
menginginkan adanya kehidupan damai di tengah kemajemukan yang ada. Sila
persatuan dan kesatuan sangat jelas berharapan untuk tidak menciptakan
suatu perpecahan di dalam masyarakat yang mempunyai beragam perbedaan.
Walaupun
negara ini sudah mempunyai semboyan “Bhineka Tunggal Ika“ dan sebuah ideologi
yaitu Persatuan Indonesia yang tercantum dalam pancasila sila ke tiga, negara
ini masih dilanda konflik antar suku yang tiada hentinya .etnosentrisme yang
berlebihan juga merupakan salah satu penyebab konflik antar suku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar